Hariantoday.com,Medan- Puluhan mahasiswa dari berbagai organisasi menggelar aksi unjukrasa di depan Mapolda Sumut, Jl SM Raja Medan, Kamis (1/2). Adapun tuntutan mereka di antaranya mendesak Poldasu dan jajarannya mengusut tuntas dugaan kecurangan rekrutmen pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Labuhanbatu dan Batu Bara.
Hadir dalam aksi yang berlangsung damai dan tertib itu, Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Sumut (KAMMI) Sumut, Wira Putra, Ketua Umum Badko HMI Sumut Abdul Rahman, Ketua PKC Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Provinsi Sumatera Utara, M Tarmizi, Pimpinan Wilayah Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (HIMMAH) Sumatera Utara, Kamaluddin Nazuli Siregar dan Ceperianus Gea, Komda Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia PMKRI Sumut NAD
Dalam orasinya yang mendapat pengawalan puluhan personel kepolisian, Ketua KAMMI Sumut, Wira Putra menyebutkan, berdasarkan investigasi, pihaknya menemukan dugaan tindak pidana korupsi yang terjadi pada proses seleksi perekrutan PPPK di Sumut, termasuk di Madina, Labuhanbatu, yang jelas telah merusak mental bangsa dan negara.
Daerah tersebut diduga tidak menjalankan perekrutan PPPK dengan jujur dan adil. “Praktik korupsi, nepotisme diduga dijalankan dalam proses rekrutmen yang menyangkut masa depan dan hajar hidup orang banyak,” katanya.
Senada, Abdul Rahman Ketua Badko HMI Sumut, Muhammad Tarmizi Ketua PKC PMII Sumut Kamaluddin Nazuli Siregar Ketua HIMMAH Sumut, Ceperianus Gea Konda PMKRI Sumut, wira putra ketua Kammi Sumut yang secara dalam orasi secara bergantian menyesalkan perekrutan yang dilakukan panitia seleksi yang tidak berkompeten, dan berintegritas. Akibatnya, banyak calon PPPK yang tidak lulus, dan untuk dinyatakan lulus, perlu ada ’uang pelicin’.
Peristiwa ini, menurut mereka merupakan sebuah kemunduran dalam 10 tahun terakhir, dan para koruptor di daerah memanfaatkan momentum itu untuk meraup keuntungan. Perekrutan dan pungki ini dilakukan masa masa menjelang oesta demikrasi kami mensinyakir jangan jangan dana dana ini juga disalah gunakan hntuk perhelatan pesta demikrasi yang sedang berlangsung
Karenanya, mereka meminta Kapoldasu untuk memanggil dan memeriksa penangungjawaban rekrutmen yang ada di Madina, Labuhanbatu, dan Batubara.
Mereka juga selain meminta pengusutan tuntas dugaan kecurangan tersebut, juga agar Poldasu tidak tebang pilih dalam melakukan proses hukum, mulai dari penyelidikan hingga penyidikan, sehingga kecurangan yang diusut bukan sekedar yang viral di media sosial. Juga meminta POLDASU secara khusus memeriksa kabupaten kota lainnya yang ada disumatera utara yang juga patut diduga terjadi pungutan liar hanya saja belum terekspos
Aksi yang berjalan tertib ini tidak mendapat respon dari Kapoldasu, sehingga para mahasiswa sangat kecewa. Setelah cukup lama berorasi, peserta aksi hanya dipertemukan dengan para perwira. Namun tidak membuahkan hasil, karena mahasiswa tetap ingin bertemu Kapoldasu atau Wakapolda.
Mereka berjanji akan mengambil sikap, terkait aksi lanjutan yang akan mereka lakukan. Usai menyampaikan pernyataan sikap, peserta aksi meninggalkan Mapoldasu dengan tertib. (cpb) (Har/Ah)
0 Komentar