Hariantoday.com,Medan- Generasi emas 2045 merupakan sebuah wacana, dan gagasan dalam rangka mempersiapkan para generasi muda Indonesia yang berkualitas, berkompeten dan berdaya saing tinggi.
Kepala sekolah SMA Unggulan Al Azhar Drs.H.Agustono, MA menyampaikan rasa bangga dan bersyukur atas prestasi para siswanya, kami tidak sendiri membina anak-anak hebat, ada para guru-guru yang punya dedikasi tinggi, mitra kami bersama Gerakan Gadget Sehat Indonesia (GGSI) Prof.Dr.dr.Ridha Dharmajaya, Ketua GGSI Pusat Dr dr.Delyuzar, dan pengurus lainnya' yang tidak asing lagi di Perguruan ini ," jelas Agustono.
Ir.Hj.Riza Novida
Ketua yayasan menyambut baik kegiatan talk show ini kerjasama Fakultas Kedokteran USU dan SMAS Unggulan Al Azhar, ini memberikan dampak positif kepada para siswa agar bijak dalam menggunakan smartphone.
Ketua GGSI Dr. Delyuzar dalam sambutannya mengatakan bagaimana menjadi generasi 2045.
Indonesia mendapat bonus demografi yaitu limpahan tenaga kerja usia produktif (15 - 64) tahun ditandai 5 kriteria:
1. Critical thinking
( berfikir kritis)
2. Creativity and
Innovation ( kreatif
berinovasi)
3. Comunication Skill
(melatih komunikasi)
4. Colaboration
( dapat bekerja sama)
5. Confidence
( serta percaya diri)
Ciri generasi emas adalah,Terampil dan berkarakter, Mempunyai kecerdasan komprehensif, adptif
serta Multitalenta dan aktif," ujar Delyuzar.
Inisiator Gerakan Gadget Sehat Indonesia (GGSI), Ridha Dharmajaya memperingatkan penggunaan gadget berlebihan berdampak terhadap kesehatan.
Apalagi pengguna smartphone terbanyak di Indonesia adalah kalangan kaum muda.
Hal itu, diungkapkan Ridha saat mengisi materi dihadapan 170 orang Siwa SMA Unggulan Al Azhar jl. Pintu Air Medan, Jumat 12 Rabiul Akhir 1445 H atau 27 Oktober 2023.
Ia menjelaskan penyebab utamanya adalah penggunaan gadget yang salah.
Penggunaan gadget yang salah berangkat dari penggunaan yang membuat lekukan pada leher, dimana leher dipaksa menanggung beban yang cukup berat dalam waktu yang lama.
Ini berakibat kerusakan tulang belakang pada bagian leher atau saraf kejepit dileher.
Kondisi ini banyak dialami generasi muda.
Saat ini Indonesia menghadapi bonus demografi, dimana jumlah penduduk produktif 15 SD usia 64 tahun lebih tinggi dari yang non produktif.
Untuk itu manfaat kan bonus demografi secara arif dan bijak kalau salah justru menjadi bencana. Pesan saya kepada adik-adik agar fokus dengan cita-cita yang telah adik canangkan, fokus adalah orang yang berfikir menang akan keluar sebagai pemenang," tegas Ridha Darmajaya.
Acara talk show pada siswa Unggulan perguruan Azhar dihadiri pengurus pusat GGSI, Abdul Aziz, Ustadz Ahmad Sukri, Sueib, Nurahman dan Adi.
Pemateri terakhir Awwa Chaga Qambara Gubernur Mahasiswa FK USU, bagaimana kiat masuk Fakultas Kedokteran. ( Har/Ag )
0 Komentar